Kamis, 27 Maret 2014

Tips memilih CALEG

TIPS MEMILIH CALEG 

Saya bingung mau nyontreng siapa?. Calegnya banyak banget!” Kalimat tersebut adalah hal yang sangat sering terucap dari mereka yang pernah ikut berpartisipasi dalam memberikan hak pilihnya pada tahun 2009 yang telah lewat. Ada banyak sekali kejanggalan, keanehan, dan ke’lucu’an dari Pemilu Caleg 2009. Banyak sekali hal-hal yang membuat kita apatis terhadap para caleg dan men stereotipkan semuanya dari tingkat kenorakan poster-posternya. Namun, saya yakin, kita yang memiliki akses informasi adalah pemilih-pemilih yang cerdas dalam menentukan pilihan. Jadi, ayo jangan asal pilih! Mari kita menentukan caleg-caleg berkualitas yang memang pantas duduk di DPR. Caranya tidak ribet, modalnya hanya sedikit waktu luang, dan keinginan yang kuat untuk mengakses informasi melalui media internet atau langsung melalui publik dan lakukanlah beberapa tips berikut ini: 

1.  Menentukan Partai Pilihan 

Sebelum kita menentukan caleg pilihan kita, hal penting yang harus kita lakukan adalah  menentukan terlebih dahulu partai pilihan di mana ideologi visi misi dan program partai sesuai dengan pandangan yang kita inginkan. Untuk mendapatkan informasi partai dapat meng- aksesnya melalui media sosial partai yang dapat di search melalui internet. Jangan lupa partai tersebut harus memiliki elektabilitas yang tinggi di masyarakat, setidaknya masuk dalam 5 besar secara nasional partai yang dipilih masyarakat atau sekurang-kurangnya lolos dalam parliamentary threshold.  Syarat partai politik untuk memperoleh kursi di DPR harus memiliki parliamentary threshold 3,5 % jumlah kursi DPR RI. Mengapa demikian? sebab jika caleg pilihan kita di usung oleh partai yang tidak masuk pada kriteria di atas maka suara yang kita berikan kepada caleg tersebut akan menjadi tidak berarti. Karena walaupun jumlah suara caleg pilihan kita memperoleh suara banyak di suatu daerah pemilihan, dan telah memenuhi syarat untuk terpilih sebagai anggota DPR, tetapi jika  partai pengusung caleg tersebut tidak memenuhi syarat parliamentary threshold, yaitu jumlah suara ambang batas secara nasional atau elektabilitas partai tersebut sangat rendah, maka caleg tersebut tidak akan lolos dalam pencalegannya karena suara yang kita berikan kepada caleg tersebut menjadi hilang. Oleh karena itu pilihan partai sangat menentukan dan mempengaruhi caleg yang akan kita pilih.

2.  Menentukan Caleg Pilihan

            Setelah kita menemukan partai yang sesuai dengan pandangan kita barulah kita
menentukan caleg pilihan kita. Sebaiknya caleg pilihan kita, juga berasal dari partai yang telah kita tentukan.  Jika caleg yang kita inginkan ternyata dari partai yang berbeda, sekurang-kurangnya partai tersebut memiliki kesamaan ideologi visi misi dengan partai yang telah kita tentukan, memiliki elektabilitas yang tinggi di masyarakat dan lolos parliamentary threshold seperti yang saya jelaskan di atas.

3.  Mendapatkan Data Caleg Pilihan

Untuk menghindari agar kita tidak salah menentukan pilihan sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu bakal caleg pilihan kita. Untuk memperoleh data caleg  beserta fotonya dapat di download melalui media sosial partai, akun/blog pribadi caleg, media sosial KPU atau media informasi lainnya di internet. Pastikan daerah pilihan caleg sesuai dengan KTP kita.

       4.  Mempelajari Data Caleg  dan Track Record Caleg

Setelah kita memperoleh data dan profil caleg pelajarilah visi, misi, program  serta track record caleg tersebut. disinilah saatnya kita mencocokkan antara pandangan dan pemikiran kita dengan visi misi dan program si caleg.


B.  Kriteria Caleg yang Ideal

       1.  Caleg dari partai besar yang berpengalaman.

Partai yang sudah berpengalaman setidaknya telah banyak mengetahui situasi dan kondisi peta politik. Dengan demikian secara otomatis partai yang berpengalaman sudah tentu sangat menguasai medan politik serta mahir dalam memainkan politiknya. Jadi, jika caleg yang kita pilih berasal dari partai yang sudah berpengalaman, akan sangat menolong bagi caleg tersebut dalam memperjuangkan keinginan rakyatnya.

2.  Caleg yang berpendidikan tinggi / dari kalangan akademisi.

Permasalahan bangsa yang sering dibahas di DPR sudah tentu sangat kompleks. Otomatis, seorang caleg membutuhkan logika yang sangat baik untuk memahami segala persoalan. Caleg yang berpendidikan tinggi tentunya mempunyai kapabelitas baik dalam memahami persoalan.
Caleg yang berpendidikan tinggi biasanya dalam menilai suatu persoalan selalu membuat riset dan mengumpulkan fakta-fakta yang lengkap, serta terbiasa memandang suatu persoalan dengan objektif dan proporsional sesuai dengan fakta yang ada.
Semakin tinggi jenjang pendidikan si caleg, semakin intelek juga cara berpikirnya. Misalnya, tipikal seseorang yang melanjutkan studi lanjut S2 atau S3 di suatu bidang ilmu sains, kecil kemungkinan orang tersebut haus dan tamak akan kekayaan materi. Sebab jika sejak awal orientasi mereka adalah uang, untuk apa mereka   bersusah payah menghabiskan waktu yang panjang hanya untuk belajar.  Sudah tentu tujuan utama mereka adalah pendidikan. Oleh karena itu semakin seseorang berilmu semakin cerdas cara berpikirnya dan semakin manusiawi cara hidupnya.
Namun, yang dimaksud disini bukan sekedar mempeoleh gelar abal-abal yang dapat dibeli dengan instan, melainkan gelar yang benar-benar di peroleh melalui proses pendidikan yang benar dalam bidang akademis.

 3.  Caleg yang latar belakang organisasinya banyak di bidang-bidang pengabdian masyarakat. 

Dengan sering berkutatnya si caleg kepada hal-hal yang berkaitan langsung dengan masyarakat, hal tersebut menadadakan si caleg sudah terbiasa, mengerti, dan peka terhadapi keadaan real yang dihadapi masyarakat. Jangan lupa, seorang Obama memiliki track record yang sangat baik di bidang community service. Oleh karena itu caleg yang tepat sebaiknya berpengalaman dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
4.  Caleg yang punya website / blog pribadi (punya akun informasi yang bagus).
 
Hal ini mengindikasikan kepekaan seorang caleg dengan media informasi. Jika akses informasi tentang diri caleg kurang (tidak punya website / blog pribadi atau web yang memuat profil singkatnya ), tandanya caleg tersebut tidak niat dan menutup pintu bagi orang-orang yang ingin tahu tentang dirinya. Hal ini sama saja, si caleg kurang peka terhadap kebutuhan masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang calon wakil rakyatnya. Dengan demikian ketika si caleg menjadi anggota DPR, bagaimana mungkin caleg tersebut memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat jika caleg tersebut tidak bisa membangun komunikasi dengan masyarakat melalui media internet.
Di jaman teknologi saat ini seharusnya profil caleg setidak-tidaknya dapat di searching melalui google internet atau sejenisnya. Sebab jika profil caleg tidak muncul ketika di search di google internet, tentu kredibilitas caleg tersebut akan dipertanyakan. Karena jika memang caleg tersebut memiliki kapasitas dan kapabelitas yang baik tentunya berita/profil si caleg dapat ditemukan melalui search google atau sejenisnya. Dengan demikian kita dapat menilai track record si caleg apakah pantas untuk dipilih. Sebab jika kita tidak memperoleh informasi yang akurat mengenai caleg maka itu sama saja kita membeli kucing dalam karung.

C.     Kampanyekan Caleg Tersebut! 

Setelah kita menemukan caleg yang berkualitas, marilah kita mempromosikan si caleg tersebut ke orang-orang terdekat. Karena, saya yakin kendala terbesar para swing voters saat ini adalah bingung memilih karena banyaknya caleg. 

Jelas, untuk menentukan caleg, tiap orang punya indikator-indikator dalam menilai kualitas caleg. Beberapa indikator di atas dapat menolong kita untuk menentukan caleg pilihan yang ideal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar