TIPS MEMILIH CALEG
Saya
bingung mau nyontreng siapa?. Calegnya banyak banget!” Kalimat tersebut
adalah hal yang sangat sering terucap dari mereka yang pernah ikut
berpartisipasi dalam memberikan hak pilihnya pada tahun 2009 yang telah
lewat. Ada banyak sekali kejanggalan, keanehan, dan ke’lucu’an dari
Pemilu Caleg 2009. Banyak sekali hal-hal yang membuat kita apatis
terhadap para caleg dan men stereotipkan semuanya dari tingkat kenorakan
poster-posternya. Namun, saya yakin, kita yang memiliki akses informasi
adalah pemilih-pemilih yang cerdas dalam menentukan pilihan. Jadi, ayo
jangan asal pilih! Mari kita menentukan caleg-caleg berkualitas yang
memang pantas duduk di DPR. Caranya tidak ribet, modalnya hanya sedikit
waktu luang, dan keinginan yang kuat untuk mengakses informasi melalui
media internet atau langsung melalui publik dan lakukanlah beberapa tips
berikut ini:
1. Menentukan Partai Pilihan
Sebelum kita menentukan caleg pilihan kita, hal penting yang harus kita lakukan adalah menentukan
terlebih dahulu partai pilihan di mana ideologi visi misi dan program
partai sesuai dengan pandangan yang kita inginkan. Untuk mendapatkan
informasi partai dapat meng- aksesnya melalui media sosial partai yang
dapat di search melalui internet. Jangan lupa partai tersebut harus
memiliki elektabilitas yang tinggi di masyarakat, setidaknya masuk dalam
5 besar secara nasional partai yang dipilih masyarakat atau
sekurang-kurangnya lolos dalam parliamentary threshold. Syarat partai
politik untuk memperoleh kursi di DPR harus memiliki parliamentary
threshold 3,5 % jumlah kursi DPR RI. Mengapa demikian? sebab jika caleg
pilihan kita di usung oleh partai yang tidak masuk pada kriteria di atas
maka suara yang kita berikan kepada caleg tersebut akan menjadi tidak
berarti. Karena walaupun jumlah suara caleg pilihan kita memperoleh
suara banyak di suatu daerah pemilihan, dan telah memenuhi syarat untuk
terpilih sebagai anggota DPR, tetapi jika partai
pengusung caleg tersebut tidak memenuhi syarat parliamentary threshold,
yaitu jumlah suara ambang batas secara nasional atau elektabilitas
partai tersebut sangat rendah, maka caleg tersebut tidak akan lolos
dalam pencalegannya karena suara yang kita berikan kepada caleg tersebut
menjadi hilang. Oleh karena itu pilihan partai sangat menentukan dan
mempengaruhi caleg yang akan kita pilih.
2. Menentukan Caleg Pilihan
Setelah kita menemukan partai yang sesuai dengan pandangan kita barulah kita
menentukan caleg pilihan kita. Sebaiknya caleg pilihan kita, juga berasal dari partai yang telah kita tentukan. Jika
caleg yang kita inginkan ternyata dari partai yang berbeda,
sekurang-kurangnya partai tersebut memiliki kesamaan ideologi visi misi
dengan partai yang telah kita tentukan, memiliki elektabilitas yang
tinggi di masyarakat dan lolos parliamentary threshold seperti yang saya jelaskan di atas.
3. Mendapatkan Data Caleg Pilihan
Untuk
menghindari agar kita tidak salah menentukan pilihan sebaiknya kita
mempelajari terlebih dahulu bakal caleg pilihan kita. Untuk memperoleh
data caleg beserta fotonya
dapat di download melalui media sosial partai, akun/blog pribadi caleg,
media sosial KPU atau media informasi lainnya di internet. Pastikan
daerah pilihan caleg sesuai dengan KTP kita.
4. Mempelajari Data Caleg dan Track Record Caleg
Setelah kita memperoleh data dan profil caleg pelajarilah visi, misi, program serta
track record caleg tersebut. disinilah saatnya kita mencocokkan antara
pandangan dan pemikiran kita dengan visi misi dan program si caleg.
B. Kriteria Caleg yang Ideal
1. Caleg dari partai besar yang berpengalaman.
Partai
yang sudah berpengalaman setidaknya telah banyak mengetahui situasi dan
kondisi peta politik. Dengan demikian secara otomatis partai yang
berpengalaman sudah tentu sangat menguasai medan politik serta mahir
dalam memainkan politiknya. Jadi, jika caleg yang kita pilih berasal
dari partai yang sudah berpengalaman, akan sangat menolong bagi caleg
tersebut dalam memperjuangkan keinginan rakyatnya.
2. Caleg yang berpendidikan tinggi / dari kalangan akademisi.
Permasalahan
bangsa yang sering dibahas di DPR sudah tentu sangat kompleks.
Otomatis, seorang caleg membutuhkan logika yang sangat baik untuk
memahami segala persoalan. Caleg yang berpendidikan tinggi tentunya
mempunyai kapabelitas baik dalam memahami persoalan.
Caleg
yang berpendidikan tinggi biasanya dalam menilai suatu persoalan selalu
membuat riset dan mengumpulkan fakta-fakta yang lengkap, serta terbiasa
memandang suatu persoalan dengan objektif dan proporsional sesuai
dengan fakta yang ada.
Semakin
tinggi jenjang pendidikan si caleg, semakin intelek juga cara
berpikirnya. Misalnya, tipikal seseorang yang melanjutkan studi lanjut
S2 atau S3 di suatu bidang ilmu sains, kecil kemungkinan orang tersebut
haus dan tamak akan kekayaan materi. Sebab jika sejak awal orientasi
mereka adalah uang, untuk apa mereka bersusah payah menghabiskan waktu yang panjang hanya untuk belajar. Sudah
tentu tujuan utama mereka adalah pendidikan. Oleh karena itu semakin
seseorang berilmu semakin cerdas cara berpikirnya dan semakin manusiawi
cara hidupnya.
Namun,
yang dimaksud disini bukan sekedar mempeoleh gelar abal-abal yang dapat
dibeli dengan instan, melainkan gelar yang benar-benar di peroleh
melalui proses pendidikan yang benar dalam bidang akademis.
3. Caleg yang latar belakang organisasinya banyak di bidang-bidang pengabdian masyarakat.
Dengan
sering berkutatnya si caleg kepada hal-hal yang berkaitan langsung
dengan masyarakat, hal tersebut menadadakan si caleg sudah terbiasa,
mengerti, dan peka terhadapi keadaan real yang dihadapi masyarakat.
Jangan lupa, seorang Obama memiliki track record yang sangat baik di
bidang community service. Oleh karena itu caleg yang tepat sebaiknya berpengalaman dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
4. Caleg yang punya website / blog pribadi (punya akun informasi yang bagus).
Hal
ini mengindikasikan kepekaan seorang caleg dengan media informasi. Jika
akses informasi tentang diri caleg kurang (tidak punya website / blog
pribadi atau web yang memuat profil singkatnya ), tandanya caleg
tersebut tidak niat dan menutup pintu bagi orang-orang yang ingin tahu
tentang dirinya. Hal ini sama saja, si caleg kurang peka terhadap
kebutuhan masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang calon wakil
rakyatnya. Dengan demikian ketika si caleg menjadi anggota DPR,
bagaimana mungkin caleg tersebut memiliki kepekaan terhadap
kebutuhan-kebutuhan masyarakat jika caleg tersebut tidak bisa membangun
komunikasi dengan masyarakat melalui media internet.
Di
jaman teknologi saat ini seharusnya profil caleg setidak-tidaknya dapat
di searching melalui google internet atau sejenisnya. Sebab jika profil
caleg tidak muncul ketika di search di google internet, tentu
kredibilitas caleg tersebut akan dipertanyakan. Karena jika memang caleg
tersebut memiliki kapasitas dan kapabelitas yang baik tentunya
berita/profil si caleg dapat ditemukan melalui search google atau
sejenisnya. Dengan demikian kita dapat menilai track record si caleg
apakah pantas untuk dipilih. Sebab jika kita tidak memperoleh informasi
yang akurat mengenai caleg maka itu sama saja kita membeli kucing dalam
karung.
C. Kampanyekan Caleg Tersebut!
Setelah
kita menemukan caleg yang berkualitas, marilah kita mempromosikan si
caleg tersebut ke orang-orang terdekat. Karena, saya yakin kendala
terbesar para swing voters saat ini adalah bingung memilih karena
banyaknya caleg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar